Keseruan Konferensi Ibu Pembaharu
Keseruan Konferensi Ibu Pembaharu
Cerita Keseruan Konferensi Ibu Pembaharu dari Pembukaan hingga Penutupan
Huaaa, acara penutupan konferensi ibu pembaharu sudah digelar tadi malam, tapi semangatnya masih terasa sampai hari ini. Sudah tidak sabar rasanya ingin menceritakan keseluruhan isi konferensi kemarin. Sabar yaa, saya tuliskan hari ini sampe selesai, hehe. Ganbate!
Pembukaan Acara
Kita mulai dengan bercerita tentang pembukaan acara. Meski sudah saya tuliskan juga di postingan-postingan sebelumnya, tapi iijnkan saya untuk mengulasnya sedikit lagi di sini. :)
Pembukaan Konferensi Ibu Pembaharu dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2021, meskipun pada tanggal 17 Desember 2021 sudah dimulai rangkaian acara konferensi dengan menghadirkan pemateri pertama dan acara tour guide ruangan konferensi.
Acara pembukaan yang meriah tersebut menampilkan video lagu indonesia raya yang dinyanyikan oleh para sekretaris regional beserta teman-teman diaspora yaitu para member ibu profesional yang sedang berada di luar negeri. Yuhuu, saya ada di video itu loh, hehe. Meskipun ga pede dengan suara sendiri, tapi merasa sangat bangga bisa ikut tampil bersama teman-teman sekretaris regional lainnya. Asli merinding saat menyaksikan video tersebut. Ada keharuan yang menyeruak di dalam dada. Saya membayangkan, alangkah megah dan powerfullnya acara ini jika digelar offline. Digelar secara online saja sudah sedemikian terasa semangatnya. Hmm, berharap di dua tahun mendatang semoga bisa diadakan acara offlinenya. Aamiin, insya Allah.
Melalui tulisan ini saya ingin sekali menyampaikan rasa terima kasih dan bangga atas kerja keras dan kerja sama yang apik dari teman-teman panitia di belakang layar dan juga yang tampil di depan layar tentunya. Semuanya keren abis, maasya Allah.
Susunan Acara dari Konferensi sampai Eksibisi
Siapa Narasumber Favoritmu?
Wah, semua narasumber yang hadir merupakan favorit saya, karena setiap narasumber ini tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Mereka unik dengan diri mereka sendiri. Mereka berjuang dalam ranah yang menjadi passion mereka masing-masing, dan mereka semua sangat inspiratif.
Namun, jika harus memilih, maka ada dua nama narasumber yang kehadirannya sangat mencuri perhatian saya selama mengikuti pemaparan mereka. Mereka adalah Mba Nani Zulminarni dan Mba Heni Sri Sundani.
Topik yang dibahas oleh Mba Nani Zulminarni adalah mengenai perjuangan beliau dalam mendirikan sebuah yayasan bernama PEKKA, yang merupakan singkatan dari Perempuan Kepala Keluarga. Membantu dan memberdayakan para perempuan yang merupakan para kepala keluarga tersebut hingga mendirikan PEKKA Mart dan koperasi simpan pinjam PEKKA. Sungguh perjuangan yang luar biasa, mengingat tidak mudahnya dalam memberikan ajakan dan bimbingan kepada mereka. Sungguh tidak disangka bahwa kumpulan ibu-ibu ini mampu membawa perubahan yang luar biasa positif bagi mereka dan lingkungannya. Mereka telah membuktikan bahwa para perempuan yang dianggap tidak bisa produktif lagi itu ternyata mampu menggerakkan roda perekonomian yang dampaknya bukan hanya untuk mereka saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat sekitarnya.
Berikutnya adalah seorang ibu muda yang masih memiliki anak balita ini, mengejutkan saya dengan sebuah cerita tentang perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Dilahirkan dari orang tua petani dan terpaksa dibesarkan oleh neneknya sendiri. Lalu kemudian terpaksa berangkat sebagai seorang TKW (Tenaga kerja Wanita) untuk bekerja ke luar negeri demi mencukupi kebutuhan keluarga. Namun tekad dan semangat bajanya untuk mengubah nasib diri dan keluarganya, telah membuatnya menjadi seorang sarjana dengan cita-cita mulia. Ya, tak hanya keluarganya yang ingin ia makmurkan. tapi juga anak-anak petani lainnya yang nasibnya kurang lebih sama seperti dirinya. Mba Heni telah membuktikan kepada kita semua bahwa cita-cita yang besar itu bukanlah sebuah kemustahilan untuk diwujudkan.
Sepanjang pemaparan materi oleh mba Heni ini, mata saya basah. Berkali-kali saya berdecak kagum dengan semangat dan cita-citanya. Sebuah cita-cita yang tak hanya ia mimpikan, namun juga ia wujudkan dengan penuh perjuangan, dan tidak hanya mewujudkan mimpinya tapi ia juga mewujudkan ribuan mimpi dari anak-anak petani lainnya. Heni Sri Sundani, seorang anak petani yang berhasil menembus panggung dunia dengan berhasil mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas. Maasya Allah.
Haru Biru Acara Puncak sekaligus Penutupan Konferensi
Acara puncak sekaligus penutupan Konferensi Ibu Pembaharu yang digelar semalam, sukses menebar bawang bombay dari awal sampai akhir acara.
Dimulai dengan sambutan dari para leader komponen Ibu Profesional, dan kemudian disambung dengan pembicara inti yaitu Bunda Septi Peni Wulandani yang menceritakan awal mula berdirinya ibu profesional pada tahun 2011 hingga rencana Bu Septi untuk 5 tahun ke depan.
Bunda Septi sangat terharu saat panitia mnghadirkan sosok orang-orang yang menjadi generasi pertama dari Ibu Profesional. Sayapun ikut terharu, apalagi saat Bunda Septi mengatakan bahwa beliau dahulu kala mendatangi orang-orang tersebut untuk belajar secara langsung kepada mereka. Sebuah semangat dan teladan yang wajib kita tiru bersama. Sungguh wajar rasanya jika saat ini Ibu Profesional mampu berdiri tegak penuh pecaya diri, mengingat bagaimana perjuangan seorang Septi Peni Wulandani melahirkan dan membesarkan komunitas ini.
Air mata Bunda Septi tak terbendung saat ditampilkan video ucapan dari anak lanangnya, si bungsu, Mas Elan. Seorang anak yang saat berusia 9 tahun, telah meminta untuk mencoba hidup mandiri terlepas dari kedua orang tuannya. Maasya Allah. Merinding saya mendengarnya. 9 tahun loh. Usia yang bagi anak-anak saya mereka masih asyik bermanja dan masih butuh banyak bantuan dalam hidupnya. Tak bisa saya bayangkan, bagaimana cara Ibu Septi dan Bapak Dodik mendidiknya, sehingga memiliki keberanian seperti itu.
Lalu, puncak dari puncak acara penutupan Konferensi Ibu Pembaharu ini adalah dibacakannya deklarasi oleh Ibu Septi Peni Wulandani. Saya tidak akan menuliskan dahulu isi dari deklarasi konferensi ibu pembahru tersebut di sini, karena rasanya terlalu ISTIMEWA. Biarlah nanti saya akan menuliskannya di postingan khusus mengenai isi dari deklarasi konferensi ibu pembaharu ini.
Suasana Acara Penutupan Konferensi Ibu Pembaharu/dokpri
Acara dilanjutkan dengan pemutaran sebuah video yang berhasil membuat saya kembali berkaca-kaca. Terharu sekaligus bangga telah menjadi bagian kecil dari komunitas besar ini. Video tersebut adalah video berisi narasi milestone Ibu Profesional dari tahun ke tahun. Berikut ini saya kutipkan untuk sahabat pembaca semua.
Perjalanan ini dimulai dari seorang ibu rumah tangga yang ingin memantaskan diri sebagai seorang ibu untuk anak-anak yang hebat. Tak terasa, perjalanan ini telah dimulai sejak tahun 2011 yang lalu, dan telah menapaki setiap pencapaiannya hingga 10 tahun lamanya.
Milestone tahun 2011
Ibu Profesional berdiri. Memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan perempuan, konsisten dengan aksi nyata untuk mewujudkan perubahan.
Milestone tahun 2016-2017
Ibu Profesional belajar dan berkembang, menuju change maker mother.
Milestone tahun 2017-2018
Ibu Profesional belajar dan berkembang, menuju change maker family.
Milestone 2018-2019
Ibu Profesional belajar, berkembang dan berkarya menuju sinergi dalam kebermanfaatan.
Dan pada tanggal 16-18 Agustus 2019 diselenggarakan konferensi ibu profesional di Jogjakarta dengan tema "Synergi for change" yang dihadiri ribuan change maker.
Milestone tahun 2019-2020
Ibu Profesional belajar, berkembang dan berkarya menuju semesta karya.
Milestone tahun 2020-2021
Ibu Profesional belajar, berkembang dan berkarya menuju semesta karya untuk Indonesia.
Dan sambutlah tahun 2022 dengan milestone baru, yaitu: "Women in cooLABoration."
Milestone Baru plus Hastag Baru
Jadi, sahabat ... resmi sudah pengumuman milestone terbaru dari Ibu Profesional untuk tahun 2022 nanti, yaitu:
Women in cooLABaboration
Dengan hastagnya yaitu:
#womenincoolaboration
#IP4ID2022
IP4ID adalah singkatan dari "Ibu Profesional For Indonesia".
Ada Kuisnya, loh! Yuk, Ikutan!
Nah, di akhir acara, panitia memberikan kuis yang bisa diikuti oleh siapa saja yang menyaksikan acara puncak konferensi ibu pembaharu tadi malam. Buat sahabat semua yang ingin tahu dan ingin ikutan kuisnya, ayo segera tonton dulu rekaman keseruan tadi malam yaa. Saya hanya akan bocorkan tata cara ikutannya saja, hehe. Yuk, cepetan ikutan, hanya sampai hari ini loh, Kamis, 23 Desember 2021.
Tata cara ikutan kuis/dokpri
Oke, itu saja dulu yang bisa saya tuliskan dan ceritakan hari ini. Terima kasih sudah mau membaca sampai selesai. Senyum. :)
Komentar
Posting Komentar
Yuk, tinggalkan komentar kamu di sini, supaya saya tahu bahwa kamu sudah berkunjung. Terima kasih :)