Tahap Telur Hijau Bunda Cekatan
Bagian Pertama dari Tahap Telur
Alhamdulillah, perkuliahan Bunda Cekatan memasuki tahap pertama yaitu tahapan telur. Tahapan Telur inipun kemudian dibagi menjadi Tahap Telur Hijau, Tahap Telur Kuning, Tahap Telur Oranye, dan Tahap Telur Merah.
Pada Tahapan Telur Hijau, para mahasiswi diminta untuk dapat memetakan aktivitas hariannya ke dalam empat kuadran yaitu kuadran bisa dan suka, bisa tapi tidak suka, tidak bisa tapi suka, serta tidak bisa dan tidak suka. Keempat kuadran tersebut berisi aktivitas harian sesuai peran yang selama ini dijalankan yaitu sebagai individu atau perempuan, sebagai istri dan sebagai seorang ibu.
Menyusun Aktivitas Sesuai Peran Harian
Peran harian yang saya jalankan terdiri dari tiga ranah utama, yaitu sebagai individu, sebagai isri dan sebagai ibu. Berikut yang berhasil saya tuliskan:
Sebagai istri, tentu tugas saya adalah menemani suami, membantu suami, dan melayani suami. Suami saya paling senang jika saya meluangkan banyak waktu untuk menemaninya dalam berbagai hal. Misal, menemani menonton film kegemarannya, atau sekedar menemani aktivitas receh lainnya. Saya juga harus siap sedia kala suami membutuhkan bantuan saya untuk urusan pekerjaan atau yang lainnya. Sedangkan aktivitas melayani suami merupakan kewajiban utama yang harus saya lakukan, seperti menyiapkan makanan yang sehat dan lezat, menyiapkan pakaian yang rapih dan wangi, juga menyiapkan keperluan lainnya.
Adapun aktivitas sebagai ibu yang biasa saya lakukan sehari-hari yaitu menemani anak yang paling kecil untuk bermain, menemani dua anak lainnya untuk belajar dan mengecek tugas sekolah harian mereka, menjadi teman diskusi untuk pelajaran atau bahkan game yang mereka mainkan. Ditambah kemudian dengan aktivitas wajib lainnya seperti menyiapkan makanan yang sehat dan lezat untuk mendukung tumbuh kembang fisik mereka, juga menyiapkan segala keperluan harian seperti pakaian yang bersih dan layak, dan lain-lain.
Dan ternyata, aktivitas harian yang paling banyak saya lakukan adalah aktivitas saya sebagai seorang perempuan, sebagai individu yang merdeka. Menjalankan peran sebagai seorang leader komunitas di Ibu Profesional Regional Garut, menjadi member dari komunitas menulis serta komunitas lainnya, menjalankan hobby alias passion di bidang keterampilan, merajut, dan berkebun. Ada banyak hal yang ingin saya pelajari setiap harinya. Seperti saat ini misalnya, saya sedang mendalami tentang cara pembuatan pupuk kompos, molase, dan eco enzym dalam rangka mengolah limbah rumah tangga. Saya juga sedang menyukai untuk mencoba membuat olahan gluten free dari tepung mocaf. Membuat roti dan mie yang merupakan makanan favorit keluarga saya dengan mencoba racikan baru dengan menggunakan tepung mocaf. Semuanya menyenangkan dan membahagiakan tentunya.
Empat Kuadran Aktivitas
Dari begitu banyaknya aktivitas tersebut, saya harus memetakannya ke dalam empat kuadran aktivitas, yaitu kuadran Suka dan Bisa, Suka Tapi Tidak Bisa, Tidak Suka Tapi Bisa melakukannya, serta Tidak Bisa dan Tidak Suka melakukannya.
Telur Hijau
Akhirnya, dari aktivitas di kuadran Suka dan Bisa inilah yang kemudian saya simpan dan tempatkan dalam telur-telur hijau milik saya.
Self improvement enthusiast saya tempatkan sebagai telur hijau pertama saya, karena saya adalah pribadi yang senang belajar banyak hal, terutama belajar tentang hal-hal yang dapat meningkatkan skill atau kemampuan diri saya agar menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari, bismillah. Hal tersebut berangkat dari keresahan saya yang merasa bahwa diri ini banyak kekurangannya, sehingga ingin terus berusaha memperbaiki diri dengan berbagai hal yang saya butuhkan. Misalnya, menambah kecakapan sebagai seorang leader dengan mengikuti pelatihan leadership profesional. Juga menambah kecakapan lainnya dalam hal hobby dan passion. Mengikuti kelas menulis, mengikuti kelas belajar ngompos, mengikuti kelas public speaking, mengikuti kelas voice over, mengikuti kelas memasak, dan lain-lain. Targetnya adalah bertambah ilmu baru setiap harinya.
Saya sangat suka memasak, maka telur hijau ke dua adalah gemar memasak atau cooking buff. Dapur adalah kantor kedua bagi saya. Dapur adalah tempat melakukan eksperimen terhadap menu-menu baru sekaligus tempat me time terbaik bagi saya. Hal yang membuat saya betah di dapur adalah lengkapnya peralatan masak yang saya butuhkan. Ya, saya sangat senang menambah koleksi peralatan masak yang saya butuhkan. Terkadang hal inilah yang menjadi salah satu komplain suami, hehe. Namun hal tersebut saya siasati dengan menyusun target menu tertentu. Sehingga semua alat masak tersebut pasti mendapat giliran untuk digunakan. Setidaknya setiap minggu akan ada cemilan yang dibuat dari mesin ReBread, ReNoodle, cetakan waffle, cetakan takoyaki, cetakan pukis, dan cetakan martabak yang memenuhi lemari penyimpanan di dapur itu. Saat ini saya sudah memutuskan untuk berhenti menambah koleksi alat masak, karena rasanya dapur saya sudah terlalu banyak barang. Saatnya mengerem nafsu belanja dan fokus bagaimana caranya agar semua barang tersebut tidak ada yang berdebu karena terlalu lama tidak digunakan.
Telur hijau ke tiga adalah gardening lover. Sejak pandemi melanda, saya semakin rajin memperhatikan dan menambah koleksi tanaman. Tapi tak hanya itu, saya kemudian memutuskan untuk belajar banyak hal baru seputar berkebun ini. Jika biasanya saya hanya menyukai tanaman hias, kali ini saya lebih menyukai untuk menanam sayuran dan palawija. Mengganti koleksi tanaman hias dengan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Saya juga lebih serius untuk belajar dan praktek cara membuat kompos, membuat eco enzym, dan membuat larutan mol. Semuanya dilakukan dalam rangka mengolah sisa konsumsi harian di rumah. Sehingga harapannya adalah dapat mengurangi volume sampah yang saya sumbangkan ke tempat pembuangan sampah. Bonusnya adalah saya dapat memanfaatkan hasil olahan sisa konsumsi harian tersebut untuk kebutuhan kebun mini saya di pekarangan rumah.
Telur hijau ke empat yaitu Parenting Learner. Yup, saya akan terus menerus belajar ilmu parenting agar saya dapat terus memperbaiki diri sebagai seorang ibu. Setiap saat harus terus diingatkan tentang misi hidup saya sebagai seorang ibu. Tak pernah cukup rasanya mempelajari semua ilmu tentang parenting ini. Salah satu ikhtiar saya dalam menambah ilmu parenting ini adalah dengan mengikuti perkuliahan yang ada di Institut Ibu Profesional. Meskipun pada kenyataannya saya tidak hanya mendapatkan ilmu parenting di sini, tapi juga ilmu lain yang saya butuhkan sebagai seorang perempuan. Seperti misalnya perkuliahan bunda cekatan yang saat ini sedang saya jalani. Saya dan teman-teman mahasiswi bunda cekatan akan diajarkan bagaimana caranya belajar. Tak sabar rasanya menantikan materi-materi perkuliahan berikutnya. Bismillah, semoga di perkuliahan Bunda Cekatan ini saya dapat bermetamorfosis dari telur hingga menjadi kupu-kupu nan cantik yang akan menambah semarak hutan kupu-kupu cekatan.
Well, telur hijau terakhir, yaitu Happy Writing. Saya ingin berusaha untuk terus konsisten menulis dengan bahagia. Menuliskan hal-hal yang kelak menjadi legacy atau warisan berharga yang saya tinggalkan untuk dikenang oleh generasi setelah saya.
Terima kasih telah membaca sampai akhir tulisan ini. Tinggalkan komen agar saya tahu Anda membacanya. Senyum :)
#bundacekatan
#ibuprofesional
#telurhijau
#darirumahuntukdunia
Keren Teh Nuri
BalasHapus