Kumpul Keluarga

Hal yang paling membahagiakan itu adalah saat dapat berkumpul bersama keluarga besar. Terlepas dari momen kumpul-kumpulnya. Tak selalu karena ada momen menyenangkan seperti pernikahan, khitanan, ulang tahun, dan lain-lain, namun acara kumpul keluarga juga bisa terjadi karena adanya momen yang tidak menyenangkan seperti misalnya ada yang sakit atau meninggal dunia. 

Menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta selalu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Karena saat itulah kita bisa bercengkrama, berbagi cerita, tertawa bahkan menangis bersama. 

Namun, ternyata tidak semua orang memiliki kebahagiaan saat berkumpul bersama keluarga. Ada pula orang yang merasa bahwa agenda kumpul keluarga merupakan sebuah "bencana" yang harus dihindari. Bukan tanpa alasan tentunya. Beberapa hal seperti adanya pertanyaan klise yang membuat ketidaknyamanan terjadi saat harus menjawabnya, atau kelakuan beberapa anggota keluarga yang tidak sesuai dan bertentangan dengan value diri.

Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan kerap melanda orang-orang yang memiliki "trauma" saat kumpulan keluarga.

Konon katanya, gangguan kecemasan ini sering melanda para introvert.

Gangguan kecemasan ini bisa disebabkan oleh masa lalu atau kekhawatiran terkait pendapat orang lain.

Kecemasan yang muncul tidak bisa “dimatikan” begitu saja, dan dapat mengganggu kehidupan pribadi.

Perasaan dihakimi, dikritik, atau dilihat secara negatif oleh orang lain secara terus-menerus dapat mengganggu setiap bidang kehidupan, baik secara akademis, profesional, dan sosial.

Salah satu cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari gangguan kecemasan ini adalah dengan tidak memperdulikan komentar negatif yang ditujukan kepada kita. Selain itu kita juga bisa memilih untuk menghindari orang-orang tertentu yang bersifat toxic dalam kebersamaan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan ke 4 Tahap Ulat

Belajar Menjadi Blogger