Kintsukuroi
Masih ingat dengan postingan saya tentang self love? Jika lupa atau belum baca, bolehlah melipir ke link berikut ini: http://nuhablogg.blogspot.com/2023/01/self-love.html
Atau mungkin, perlu saya ulas sedikit tentang self love di sini, hehe.
Self love adalah sikap positif dan penerimaan terhadap diri sendiri yang mencakup perhatian dan perawatan terhadap kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual kita. Self love berarti menghargai diri kita sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan kita, dan memperlakukan diri kita dengan cara yang baik dan pengertian.
Self love melibatkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan diri sendiri, seperti merawat tubuh dengan makan makanan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik, tidur yang cukup, memperlakukan diri sendiri dengan ramah, dan mengejar minat dan hobi yang kita nikmati. Selain itu, self love juga mencakup pengembangan keterampilan interpersonal dan sosial, seperti memperbaiki hubungan dengan orang lain dan mengelola konflik dengan cara yang sehat.
Self love adalah penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan fisik kita. Saat kita mencintai dan menerima diri kita sendiri, kita merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam hidup. Selain itu, self love juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental kita secara keseluruhan.
Self love, bukan selfish.
Self love dan selfish adalah dua konsep yang berbeda meskipun keduanya berfokus pada diri sendiri.
Self love adalah sikap positif dan penerimaan terhadap diri sendiri yang mencakup perhatian dan perawatan terhadap kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual kita. Self love bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kita dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri, tetapi tidak dengan mengabaikan orang lain. Saat kita mencintai dan merawat diri sendiri, kita memiliki lebih banyak energi dan kemampuan untuk membantu orang lain.
Sementara itu, selfish adalah sikap yang egois dan hanya memperhatikan kebutuhan diri sendiri, tanpa memperhatikan kebutuhan atau perasaan orang lain. Sikap egois seperti ini dapat merugikan orang lain dan mengabaikan tanggung jawab sosial kita.
Jadi, perbedaan antara self love dan selfish adalah bahwa self love memiliki pandangan yang lebih luas dan inklusif terhadap diri kita sendiri dan orang lain, sementara selfish hanya memperhatikan kebutuhan dan kepentingan diri sendiri dan mengabaikan orang lain. Self love adalah sikap yang sehat dan positif, sementara selfish adalah sikap yang kurang sehat dan berpotensi merugikan orang lain.
Lalu, apa itu Kintsukuroi?
Kintsukuroi adalah seni perbaikan keramik tradisional Jepang yang menggunakan emas atau perak untuk memperbaiki pecahan atau retak pada keramik, sehingga membuatnya lebih indah dan bernilai lebih tinggi daripada sebelumnya. Istilah "kintsukuroi" secara harfiah berarti "memperbaiki dengan emas" atau "memperbaiki dengan keemasan".
Konsep di balik kintsukuroi adalah bahwa keramik yang pecah atau retak sebenarnya memiliki keindahan yang unik dan tidak harus dibuang begitu saja. Dengan menggunakan emas atau perak untuk mengisi celah-celah di antara pecahan, keramik dapat diubah menjadi karya seni yang unik dan bernilai tinggi. Selain itu, kintsukuroi juga melambangkan filosofi Jepang tentang keindahan yang tidak sempurna atau wabi-sabi, yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan, kerapuhan, dan ketidaksempurnaan.
Kintsukuroi telah menjadi seni yang populer di seluruh dunia dan digunakan untuk memperbaiki tidak hanya keramik tradisional Jepang, tetapi juga benda-benda seni modern, seperti vas dan mangkuk.
Apa hubungan Kintsukuroi dengan self love?
Konsep kintsukuroi tentang memperbaiki keramik yang pecah atau retak dengan emas atau perak dapat dihubungkan dengan ide self love atau mencintai diri sendiri. Seperti keramik yang pecah, setiap orang memiliki kesulitan, kelemahan, dan kerapuhan dalam hidup mereka yang dapat membuat mereka merasa tidak berharga atau tidak layak dicintai. Namun, seperti kintsukuroi yang memperbaiki keramik yang pecah dengan emas atau perak, self love memperbaiki "retakan" atau "kerusakan" dalam diri kita dengan mencintai dan merawat diri kita sendiri.
Dalam self love, kita menerima diri kita apa adanya, termasuk kesulitan atau kelemahan yang mungkin kita miliki. Seperti kintsukuroi yang menambahkan emas atau perak untuk memperbaiki keramik yang pecah, kita juga dapat menambahkan "emas" atau "perak" ke dalam kehidupan kita dengan melakukan hal-hal yang membuat kita merasa bahagia dan sehat secara emosional dan fisik.
Jadi, kintsukuroi dapat dianggap sebagai metafora visual yang kuat tentang cara mencintai dan menerima diri sendiri dengan segala kerapuhan dan kelemahan kita, dan bagaimana kita dapat memperbaiki diri kita dengan mencintai diri kita sendiri dan menjalani kehidupan yang lebih positif dan bermakna.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, tinggalkan komentar kamu di sini, supaya saya tahu bahwa kamu sudah berkunjung. Terima kasih :)