Jurnal Kepompong Bunda Cekatan Batch-3
Jurnal Kepompong Day 1 Bunda Cekatan Batch-3
Alhamdulillah, sampai juga perjalanan saya di tahap kepompong pada perkuliahan bunda cekatan batch 3 Ibu Profesional ini.
Pada tahap kepompong kami mulai belajar mandiri. Jika pada tahap telur dan ulat sebelumnya, kami terbiasa dicolek atau diingatkan oleh ketua regu atau oleh koordinator pekanan dan koordinator harian. Maka di tahap kepompong ini, tidak ada lagi ketua regu, koordinator harian dan koordinator pekanan yang akan mengingatkan untuk tidak lupa menyetorkan jurnal. Grup kelompok di aplikasi WhatsApp pun digembok, tidak bisa berkirim chat. Kami betul-betul diminta untuk dapat fokus mengerjakan jurnal kepompong secara mandiri dan penuh perhatian.
Jurnal Kepompong Day 1 Milikku
Hari pertama di jurnal kepompong, saya memilih untuk berlatih menciptakan karakter atau tokoh utama untuk sebuah cerita.
Mengapa saya memilih poin ini untuk dilatihkan di hari pertama jurnal kepompong? Karena saya ingin memulai jurnal ini dengan sesuatu yang saya kira paling mudah untuk dilakukan.
Berdasarkan ilmu yang telah saya dapatkan dan pelajari di kelas Script Writing, menciptakan sosok karakter atau tokoh utama dalam sebuah cerita haruslah berpegang pada prinsip "unik, menarik, tapi tetap manusiawi". Penulis skenario hendaknya paham betul bahwa karakter yang unik akan menjadi daya pikat tersendiri bagi penikmat karya kita. Namun, tokoh tersebut tidak boleh nyeleneh, melainkan harus tetap realistik. Kecuali jika kita sedang menciptakan sebuah karakter yang genrenya science fiction, futuristik, atau alien.
Penulis skenario yang baik adalah yang sangat mengenal karakter yang ia ciptakan. Apa yang menjadi kekuatan karakter ini dan apa yang menjadi kelemahan sang karakter.
Penulis skenario juga harus bisa menciptakan karakter tersebut beserta ketiga fase kehidupan sang karakter. Yaitu fase 1 kelahiran, fase 2 sebelum film dimulai, dan fase 3 saat film dimulai.
Nah, saya mencoba membuat karakter dengan tipe "easy to love", yaitu tipe karakter yang mudah untuk dicintai oleh penonton dan oleh karakter lainnya. Saat mem-breakdown apa saja kira-kira sifat atau watak dan perilaku si tokoh utama ini yang akan membuatnya menjadi sosok yang mudah untuk dicintai, tapi tetap realistis. Artinya apakah betul ada tokoh seperti itu di kehidupan nyata kita sehari-hari? Jangan sampai kriteria yang kita buat tadi terlalu muluk dan tidak realistis. Cara paling mudah adalah dengan mengambil sebuah nama seseorang yang saya kenal, lalu saya coba tuliskan apa saja yang menjadi ciri khas dari karakter ini. Keunikannya, kekuatannya, dan kelemahannya.
So far, saya menikmati sekali kegiatan ini. Saya jadi belajar melihat seseorang lebih dalam lagi. Belajar menuliskan nama-nama sifat yang dimilikinya. Kemudian belajar menerjemahkannya menjadi sebuah karakter baru yang saya inginkan.
Namun, untuk hari ke dua, mungkin saya akan melatih keterampilan membuat premis terlebih dahulu, which is sudah seharusnya memang itu dulu yang dilakukan ketika akan membuat sebuah naskah cerita, haha.
Karena, saat menciptakan sebuah karakter, tanpa tahu cerita apa nih yang akan saya buat, tentu jadinya lebih sulit untuk fokus membuat kriterianya.
Well, we will see what happen tomorrow, hihi.
Badge Yang Kudapatkan Hari Ini
Hari ini saya memberikan badge excellent untuk proses yang saya lakukan hari ini. Karena saya dapat melakukannya sesuai target yang saya tetapkan, saya juga menjalaninya dengan mudah dan menyenangkan.
Kriteria Penilaian Badge Yang Kurancang
Oya, berikut ini adalah kriteria penilaian yang saya buat dan saya tetapkan untuk memudahkan saya dalam mengidentifikasi badge mana yang berhak saya sematkan di catatan jurnal harian saya. Semoga sudah tepat dan sesuai dengan seharusnya.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, tinggalkan komentar kamu di sini, supaya saya tahu bahwa kamu sudah berkunjung. Terima kasih :)