Mengeluh Seperti Bernapas

Mengeluh Seperti Bernapas



Mengeluh seperti bernapas? Haha. Judulnya sedikit bombastis menurut saya. Jadi teringat tentang sebuah tulisan yang berjudul "Menulis Seperti Bernapas" karya Pak Cahyadi Takariawan. 

Mengapa disebut mengeluh seperti bernapas? Karena saking sering dan rutinnya mengeluh tersebut dilakukan sehingga hampir seperti aktivitas bernapas. Yups, aktivitas bernapas sudah menjadi sebuah rutinitas yang hampir tidak kita sadari, karena terjadi dalam setiap detik di kehidupan kita. Justru kita tidak lagi hidup jika sudah berhenti bernapas.

Emang ada yaa orang yang kerjaannya mengeluh terus setiap detik? Ada, kayanya, hehe. Yang pasti bukan saya, haha. Dan jangan sampai itu terjadi pada saya. Hmmm...

Mengeluh merupakan salah satu cara mengekspresikan perasaan. 

Mengeluh, menurut KBBI, adalah sebuah kata kerja yang menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan,  kekecewaan, dan sebagainya).

Normalkah sering mengeluh?

Pasti pernah dong kalian mengeluh karena situasi yang tidak menyenangkan?

Sebuah jurnal mengatakan bahwa aktivitas mengeluh sebenarnya adalah sebuah kegiatan yang normal dilakukan oleh manusia. Tidak ada manusia yang tidak pernah mengeluh sekalipun dalam hidupnya. Besar kecil, tua muda, semua orang pernah mengeluh. Hanya saja ada yang membedakan diantara mereka adalah bagaimana cara mereka mengeluh, tentang apa mereka mengeluh, dimana mereka mengeluh, dan pada siapa mereka mengeluh. Oleh karena itu, manusia bisa digolongkan menjadi beberapa kelompok tipe-tipe pengeluh.

Tipe-tipe Tukang Mengeluh

Tiap manusia memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan perasaannya, termasuk mengeluh ini. 

Sebelumnya, kita kenali dulu beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluh, yaitu:

a) Saat dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan,

b) Hal yang dihadapinya itu diluar batas kemampuannya.

Tipe-tipe mengeluh:

1. Mengeluh untuk sekedar mengungkapkan isi hati kepada orang lain. Orang dengan tipe seperti ini, ketika mengeluh dia hanya bermaksud ingin sekedar curhat. Ingin diakui atau divalidasi bahwa it's okay to not be okay.

2. Mengeluh yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan atau empati dari orang lain. Ini biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak mendapatkan support dari lingkungannya.

3. Mengeluh dengan cara yang sarkas, dan hal ini termasuk dalam perilaku yang toxic dan dilakukan dengan cara yang agresif. 

4. Mengeluh namun tetap mengerjakan apa yang dia keluhkan tersebut. Terkadang dia mengeluh meskipun tidak ada orang disekitarnya. 

Nah, kamu termasuk tipe yang mana nih saat mengeluh?

Ada pro kontra tentang mengeluh ini. Ada yang menganggap mengeluh adalah sebuah hal yang tabu, yang tidak pantas dilakukan. Adapula yang menganggap bahwa kita perlu mengeluh untuk menjaga mental health kita.

Dampak Positif Mengeluh

Sisi positif mengeluh adalah kita dapat melakukan validasi emosi dengan lebih mudah, mengurangi stress, mengetahui apa yang dibutuhkan, dan mendengarkan sendiri apa yang sebetulnya kita rasakan serta butuhkan.

Dampak Negatif Mengeluh

Sisi negatif mengeluh adalah:

1) Mengeluh dapat memperkuat ego kita dengan mengorbankan orang lain. Apalagi jika kita mengeluh dengan sarkasme tadi. Bukannya menghubungkan diri dengan orang lain, hal ini justru menjauhkan orang lain dari kita. Tidak ada orang yang suka mendengarkan keluhan orang lain.

2) Mengeluh dapat membuat kita mendapatkan cap negatif dari lingkungan, sebagai seseorang yang suka mengeluh. Biasanya orang yang mengeluh akan sulit untuk mendapatkan teman yang betul-betul tulus untuk berada didekatnya. Karena mengeluh itu menular.

Mengeluhlah dengan cara-cara yang positif, yang baik. 

Apa Sebaiknya Yang Kita Lakukan?

Ada hal-hal yang perlu kita lakukan sebelum mengeluh, yaitu: 

a) Kenali waktu dan tempat yang tepat untuk mengeluh, juga mengeluhlah pada orang yang tepat.

b) Lihat hal yang kita keluhkan dari sudut pandang yang berbeda. Kita dapat meminta bantuan orang lain untuk melihat masalah yang kita hadapi tersebut berdasarkan sudut pandang dirinya.

Cobalah untuk melihat segala sesuatu itu dari angle atau sudut yang berbeda. Atau mintalah orang lain untuk memberikan masukan dari sudut pandang yang berbeda, bukan mengeluh untuk mendapatkan validasi atau dukungan atas hal yang kita keluhkan. Disitu kita akan lebih terbuka terhadap keluhan kita, apakah keluhan tersebut memang penting untuk dikeluhkan ataukah sebagai manusia yang hanya mencari kenyamanan dan pengakuan. 

c) Mengeluhlah pada orang yang tepat dan media yang tepat. Pertimbangkan kepada siapa kita mengeluh dan melalui media apa kita mengeluh. 

Karena ketika kita mengeluh dengan cara yang positif, maka kita juga akan mendapatkan energi balik yang positif juga. Sebaliknya, jika kita membagikan emosi kita dengan cara yang negatif maka kita tidak akan mendapatkan energi yang positif, namun akan mendapatkan energi yang negatif juga. Semuanya akan kembali lagi kepada diri kita.  

Bedakan antara orang yang mengeluh itu yang merupakan orang dengan mental yang tidak tangguh, putus asa, dan mental yang tangguh. 

Orang yang mengeluh itu cara berpikirnya pesimis-optimis. Jadi dia mengeluh karena dia kecewa dan menjadikan mengeluh sebagai cara untuk mengekspresikan perasaannya. 

Mereka yang mentalnya tidak tangguh, cara berpikirnya tetap optimis, tapi pada saat dia mengeluh maka dia akan berubah menjadi pesimis. Sikapnya yang sering berubah, bolak-balik antara optimis dan pesimis menunjukkan sikap mental dia yang tidak tangguh.

Jadikan mengeluh sebagai sebuah media untuk mengekspresikan perasaan, dimana tujuan utamanya adalah bukan untuk menyerah tapi untuk pasrah dan berserah. Karena jika kita memilih untuk mengeluh lalu kemudian menyerah, maka kita akan menjadi orang yang berputus asa dan bermental tidak tangguh. Sebaliknya, ketika kita memilih untuk mengeluh lalu kemudian berpasrah dan berserah, kita akan memiliki mental yang tangguh, karena kita tetap akan berusaha sebaik mungkin dan berserah diri kepada hasilnya.

Terima kasih sudah membaca sampai selesai. :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Menjadi Blogger