Peran Keluarga dalam Menjaga Ruh Puasa

 

Peran Keluarga dalam Menjaga Ruh Puasa


Ramadhan sudah di pelupuk mata. Beberapa hari lagi kita akan segera bertemu dengan bulan penuh kemuliaan dan ampunan ini. 

Sudah saatnya setiap keluarga mempersiapkan diri untuk menyambut bulan yang mulia ini.

Mulai dari persiapan fisik hingga persiapan rohani. 

Tidak terkecuali keluarga saya, timelight family, juga turut bersiap menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini.

Alhamdulillah, anak-anak saya juga sangat antusias menyambut kehadiran bulan Ramadhan ini. Saya dan suami mengajak anak-anak untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, agar kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencicipi kelezatan ibadah di bulan Ramadhan. Sayang kan, jika bulan penuh rahmat dan penuh ampunan ini dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada target pencapaian khusus.

Nah, di keluarga saya, hal-hal yang dipersiapkan untuk menyambut Ramadhan, antara lain yaitu:

1. Mengatur ulang jadwal harian. 

Sangat butuh untuk mengatur ulang jadwal harian karena kita akan bangun lebih awal lagi untuk sahur, jam makan yang bergeser, dan jadwal ibadah harian. Jadwal harian ini bukan hanya jadwal harian milik saya pribadi tapi juga jadwal harian seluruh anggota keluarga. Dan yang paling penting adalah mengingatkan anak-anak tentang perubahan jadwal harian ini. Melibatkan anak-anak dalam menyusun jadwal harian mereka tentu akan lebih mengasyikkan lagi.

2. Menyusun target ibadah dan ibadah tracker.

Saat menyusun ulang jadwal harian tentu saja membuat prioritas untuk memenuhi target ibadah yang ditetapkan. Misalnya, khatam baca Alquran sebanyak 4 kali dalam satu bulan, maka di dalam jadwal harian harus dimasukkan waktu khusus untuk membaca Alquran misalnya sehingga bisa memenuhi target tersebut. 

3. Beres-beres dan bersih-bersih rumah

Bagi saya, rumah yang bersih dan tertata rapi akan membantu saya untuk lebih menikmati dan lebih mindfull selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. 

Saya tipe orang yang mudah capek dan kurang menyukai kegiatan beres-beres rumah, hehe. Jadi, saya akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kondisi rumah agar tidak terlalu berantakan. Jadi hanya perlu beres-beres sedikit atau secukupnya, tidak mengagendakan beres-beres besar selama bulan Ramadhan. 

4. Menyusun menu sahur dan berbuka

Menyusun menu sahur dan berbuka minimal untuk satu pekan pertama akan sangat membantu ibu-ibu seperti saya dalam menyiapkan menu sahur dan berbuka.

Tidak ada lagi "bengong-bengong club" saat berada di depan pedagang sayur karena bingung mau masak apa, hehe.

Selain itu, menu yang disusun akan sangat menghemat waktu saat akan memasak, karena kita sudah tahu besok akan masak apa, dan bisa saja menyiapkannya dari satu hari sebelumnya. Misal, marinasi daging ayam yang akan dimasak ayam crispy besok, sehingga rasanya juga akan lebih mantap enaknya.

5. Belanja baju lebaran

Poin ke empat hanya berlaku di keluarga kami, hehe. Mungkin akan ada pertanyaan, "Kok belanja baju lebaran didahulukan sebelum puasa dimulai? Kita kan ga tahu umur, belum tentu bisa sampai ke lebaran!" Iya, betul banget. Tapi di keluarga saya, sudah beberapa tahun ini ada rutinitas baru sebelum puasa, yaitu belanja baju lebaran. Khususnya buat anak-anak. Karena saya kapok belanja baju lebaran saat menjelang Idul Fitri. Jalanan yang ramai dan macet, toko baju yang bejubel dan bikin ga nyaman saat berbelanja. Belum lagi lelahnya fisik saat harus berkeliling toko mencari baju yang pas di hati. Duh, ga mau lagi deh saya mengalami hal tersebut. Big No! Hahaha. Karena bagi saya hal tersebut sangat tidak menyenangkan dan tidak nyaman untuk dilakoni, hihi. Jadi, lebih baik saya mempersiapkan semuanya dari awal Ramadhan. Gapapalah meskipun mungkin saat belanja tersebut belum ada model terbaru atau gaya terbaru yang dijual di toko baju tersebut. Yang penting dapat baju yang cocok di hati dan di kantong.

Nah, poin penting berikutnya adalah kerja sama family team selama bulan Ramadhan. Suami dan istri saling menguatkan dan saling mengingatkan akan target pribadi dan target keluarga. Ibu dan ayah juga bahu membahu saling bantu dalam mengingatkan dan mendukung anak-anak agar dapat menikmati ibadah puasa mereka dan juga target ibadah lainnya seperti murajaah hapalan dan menambah hapalan. Keluarga juga bisa saling menyumbangkan ide kreatif untuk digunakan selama Ramadhan. Misalnya merencanakan kegiatan bermain bersama satu keluarga. Permainan apa yang ingin anak-anak mainkan bersama orang tua mereka, begitu juga sebaliknya mainan apa yang ingin orang tua mainkan bersama anak-anaknya. Contohnya bermain bulutangkis setiap pagi atau sore hari. Bermain permainan tradisional yang bisa dimainkan bersama, seperti Cing ciripit, Caca bulange, petak umpet, gobak sodor, dan lain-lain. Intinya adalah semua permainan yang bisa mengisi waktu luang dan dapat meningkatkan bonding antar anggota keluarga.

Harapannya, anak-anak bisa menikmati ibadah puasa dengan bahagia dan mindfullnes. Hadir seutuhnya dalam kekhidmatan suasana puasa. 

Semoga puasa Ramadhan kita tahun ini diberkahi dan dapat mendulang banyak pahala dan meraih ampunan dari Allah SWT. Aamiin yaa rabbal'alamin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan ke 4 Tahap Ulat

Belajar Menjadi Blogger